Lapas Sumbawa Besar Optimalkan Peran Warga Binaan Sebagai Pelopor Ketahanan Pangan Nasional Melalui SAE Ai Maja

Media Tujuh Empat
Sumbawa – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sumbawa Besar di bawah naungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan mengoptimalkan peran warga binaan salah satunya melalui kegiatan-kegiatan pembinaan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Ai Maja. Program ini tidak hanya menjadi wadah pembinaan kemandirian, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendorong kontribusi warga binaan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
SAE Ai Maja merupakan salah satu program unggulan Lapas Sumbawa Besar yang mengedepankan pertanian terpadu berbasis rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Melalui program ini, warga binaan dilatih dan dilibatkan secara aktif dalam berbagai kegiatan produktif, seperti bercocok tanam, beternak, serta mengelola hasil pertanian dengan pendekatan berkelanjutan.
Kalapas Sumbawa Besar, Purniawal A.Md.IP.,SH.,MH menjelaskan bahwa SAE Ai Maja dirancang untuk menanamkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan keterampilan hidup yang berguna bagi warga binaan pasca menjalani seluruh program pemasyarakatan. “Kami ingin para warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berkembang, berkontribusi, dan menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.
Lahan pertanian yang dikelola oleh warga binaan telah menghasilkan berbagai komoditas seperti sayur-sayuran, jagung, dan tanaman hortikultura lainnya. Selain itu, sektor peternakan juga berkembang dengan baik, termasuk budidaya sapi serta budidaya lebah madu trigona.
Melalui program ini, Lapas Sumbawa Besar telah berhasil membangun citra positif pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan dan pemberdayaan. SAE Ai Maja juga menjadi contoh nyata bagaimana pembinaan yang terstruktur dapat membekali warga binaan dengan keahlian yang bermanfaat sekaligus mendukung program strategis pemerintah.
“Sebagaimana arahan dari Bapak Menteri Imipas, Bapak Dirjen Pemasyarakatan, dan Kakanwil Ditjenpas NTB, SAE Ai Maja bukan hanya tentang pertanian, ini tentang harapan, perubahan, dan kontribusi nyata. Kami ingin lapas menjadi tempat di mana masa depan dimulai kembali dengan sebaik-baiknya,” tutup Kalapas.
Dengan sinergi yang kuat antara petugas pemasyarakatan, warga binaan, dan dukungan dari berbagai pihak, SAE Ai Maja menjadi cerminan semangat baru dalam membangun ketahanan pangan nasional dari balik tembok lapas serta sebagai wujud nyata dari Harapan akan kehidupan yang semakin baik.
Ajeng-KSB